Rabu, 30 Desember 2009

GUS DUR - SANG PENDOBRAK

      Siapa sih yang nggak kenal GUS DUR...?
Sayang banget kalau sampai nggak kenal beliau, betul..sangat disayangkan...
Tokoh satu ini memang cukup populer, bukan saja di Indonesia....tapi juga di skala dunia.
Pemikirannya meloncat-loncat jauh kedepan....bahkan boleh dikata....para tokoh pemikir kita banyak ketinggalan. Sehingga jadilah beliau menyandang predikat sebagai tokoh yang controversial karena gagasannya selalu diluar benak para tokoh pemikir yang lain.
      Penggemar beliau banyak sekali, karena beliau orang yang sangat terbuka, tidak memandang bulu dalam persahabatan,pembicaraannya lugas, gaya hidup serta tampilannyapun sederhana, tidak punya rasa takut, tanpa pamrih dan ikhlas. Ini yang luar biasa pada beliau.
       Kalau boleh saya katakan, beliau telah memenuhi  kriteria yang terangkum pada tulisan Steven R. Covey dalam bukunya The Eight Habits, yaitu :

       1.  Sebagai Panutan
       2.  Sebagai Perintis Jalan
       3.  Sebagai Penyelaras
       4.  Sebagai Pemberdaya
      Oleh karenanya pantas keagungan menyertainya.
      Kalau menurut versi Bung Karno sosok Gus Dur ini adalah seorang muslim yang telah mampu menangkap ROHnya ISLAM, yang telah mampu menjiwai gelegarnya semangat Islam, bukan termasuk kelompok orang-orang Islam SONTOLOYO. Tentang Nasionalismenya menurut saya pribadi sudah tidak diragukan lagi, beliau adalah benar-benar pembela bangsa, pembela NKRI  dan Pancasilais sejati.
      Kemudian kalau diukur dari pendapat Raden Ajeng Kartini, beliau adalah seorang bangsawan, bukan dalam pengertian  keturunan raja-raja, tetapi adalah karena beliau seorang pembela bangsa yang sejati, seseorang yang besar sekali minatnya untuk memberdayakan bangsanya.
      Dan menurut Yayasan Simon Weisenthal  di Amerika Serikat, Gus Dur adalah seorang Pejuang Toleransi dan Perdamaian di Dunia. Hingga pada bulan Mei 2008 beliau memperoleh MEDAL OF VALOR  atau  MEDALI  KESATRIA dari yayasan ini.
      Namun.....
      Sekarang beliau telah tiada, tepatnya kemarin hari Rabu tanggal 30 Desember 2009 pukul 18.45 di Jakarta. Kita telah kehilangan SANG PENDOBRAK, SANG PEMBERANI, yang controversial, tapi juga humoris, sederhana, humanis, mencintai semua umat, pembela si kecil serta kaum minoritas. Ah entah... apa lagi...banyak yang saya  nggak mampu menyebutnya...
      Kiranya Allah SWT telah menghendaki ...... dan cukup sampai disini kiprah beliau di dunia. 
      Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Semoga amal dan ibadah beliau diterima disisi Allah. Amin.