Rabu, 14 April 2010

NAFSU DAN AMBISI KEN AROK

       Siswa SD atau SMP mungkin amat senang sekali bila mendengarkan cerita tentang Ken Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung beserta keris Empu Gandring yang bertuah itu.
       Memang cerita ini betul-betul dramatis, penuh intrik dan menggambarkan suatu keculasan yang berjalan mulus , sukses dengan keberhasilan menggembirakan. Disitu jelas ada dua korban di babak pertama yang paling menegangkan. Pertama adalah Tunggul Ametung yang memang sasaran utama. Kemudian yang kedua adalah Kebo Ijo yang dijadikan kambing hitam untuk mengelabui rakyat.
       Apa kah kira-kira trik-trik macam ini masih terpakai ya di jaman milenium ini ?

Keserakahan atas kekuasaan ataupun keserakan kepada harta memang  sangat menggoda, dan seseorang sering jadi lupa , orang Jawa mengatakan : MILIK NGGENDONG LALI .  Nah kejadian yang kita lihat sekarang , sepertinya ada yang jadi tumbal senasib Tunggul Ametung, ada pula yang bakal bernasib seperti Kebo Ijo , mungkin juga ada yang berperan sebagai Ken Dedes yang berselingkuh dengan  Ken Arok.
       Kira-kira siapakah yang berperan sebagai Empu Gandring yang telah membuat senjata ampuh dan disalah gunakan itu ? Apakah senjata itu akan kita biarkan menjadi mesin pembunuh sampai tujuh keturunan ?
       Wah sial banget bangsa kita ini,  perselingkuhan terjadi dimana-mana, keculasan merajalela. Yah memang bisa jadi kita akan saling bunuh-membunuh diantara saudara sebangsa sendiri. Sebab kita sudah tak punya lagi musuh yang namanya penjajah seperti Belanda tempo dulu yang sudah jelas sekali politiknya juga warna kulitnya. Tapi sekarang musuh kita ada dalam selimut, atau yang jelas, orang Jawa mengatakan : PAGAR MAKAN TANAMAN , nah itu yang banyak terjadi.
      Baiklah mari kita tonton saja PERTUNJUKAN INI, kira-kira siapa yang jadi RAHWANA dan sipa pula yang jadi KSATRIA.  Semoga PAGELARAN ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi para generasi muda. Semoga tidak tambah keliru : GURU KECING BERDIRI , MURID-MURID KENCING NAIK SEPEDA.
      Nah apa komentar anda ?

Sabtu, 16 Januari 2010

AL-KHULAFA AR-RASYIDIN

      Sejak semula ternyata memang sudah ada penugasan kepada manusia untuk menjadi khalifah, coba mari kita teliti bagaimana Firman Allah SWT yang terkait dengan hal itu pada Surat Al-Baqarah ayat 30 :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”
      Khalifah menurut beberapa kamus adalah merupakan bentuk tunggal yang artinya ialah “pengganti” atau pemegang mandat atau pemegang amanat. Apakah kira-kira tepatnya pengertian khalifah itu di zaman sekarang ini ?.
Kalau pemahaman penulis khalifah adalah manajer atau pengelola, yaitu orang yang memegang amanat kekuasaan untuk mengendalikan kelangsungan suatu bisnis, baik itu dalam bentuk rumah tangga, perkumpulan sosial, usaha perekonomian ataupun bisnis lain yang bisa juga lebih luas berupa urusan penyelenggaraan pemerintahan negara.
     Berangkat dari sini kita coba bahas apa Al Khulafa Ar-Rasyidin itu, yang begitu populer dan menjadi suatu anjuran bagi kita umat Islam untuk bisa meneladani sepak terjang dan perilaku beliau-beliau itu.
Khulafa adalah suatu bentuk jamak dari khalifah , jadi apabila khalifah dimaknai sebagai seorang manager, maka khulafa mempunyai pengertian para manajer. Kalau khalifah dimaknai sebagai seorang kepala rumah tangga , maka khulafa mempunyai arti para kepala rumah tangga. Dan apabila khalifah bermakna sebagai seorang Presiden, maka khulafa adalah dimaksudkan para Presiden. Kiranya sudah kita pahami bahwa kata para menunjukkan jumlah lebih dari satu.
      Kemudian apa pula Ar-Rasyidin ?
      Kalau kita simak dari buku Ninety-Nine Names of Allah , tulisan Al-Hajj Shaikh Muzaffereddin, terbitan Gunung Agung , 1981. kita peroleh Ar-Rasyid adalah The Guide to the Right Path dengan penjelasan He who is the guide , with wisdom, to the right path acording to His eternal plan. Kurang lebih secara bebas penulis memaknai A-Rasyid adalah Yang Maha Penuntun ke Garis takdir yang Benar. Kemudian penjelasannya adalah : Dia Yang Maha Penuntun dengan Bijaksana ke Garis Takdir yang Benar menurut Rencana Abadi-Nya.
Dari situ kita pahami rasyidin atau rasyidina adalah orang yang memperoleh petunjuk yang benar , atau memperoleh petunjuk yang lurus, atau boleh dikata orang yang tidak pernah melenceng dari rel ketentuan yang sudah ditetapan.
Sekarang dapat kita pahami apa yang dimaksud dengan Al-Khulafa Ar-Rasyidin. Kiranya tidak lain ialah mereka Para Khalifah yang telah memperoleh tuntunan di jalan yang lurus oleh Allah SWT, sehingga tak pernah melenceng dari ketentuan-ketentuan dari apa yang telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah para pemimpin yang kokoh berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.
       Kemudian siapa sajakah mereka itu ?
       Ternyata hanya ada empat orang yang berhak memperoleh gelar Khalifah Rasyidin. Beliau-beliau itu tak lain adalah para sahabat Nabi sendiri yang berturut-turut memegang pemerintahan setelah sepeninggal beliau. Keempat tokoh ini memang sudah teruji sejauh mana pembelaan mereka terhadap Perjuangan Rasulullah SAW dalam melaksana perintah Allah SWT untuk memperbaiki akhlak manusia. Mereka itu adalah :
1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Khalifah Umar bin Khaththab
3. Khalifah Usman bin Affan
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib
      Demikian sekilas pengenalan kita pada sejarah Islam, semoga yang demikian bisa menambah semangat kita dalam menghidup-hidupkan pembinaan moral, menuju kepada Akhlakul Karimah seperti yang terus diperjuangkan oleh beliau para pendahulu.
      Di Nusantara yang tercinta ini kita kenal para pejuang yang gigih menghidup-hidupkan harkat martabat bangsa Indoesia, yang kiranya juga patut diteladani , Inilah mereka :


 Insya Allah dilain kesempatan kita lanjut.

   Literatur :
- AL-QUR’AN, DEPAG RI, 1965
- NASEHAT 125 ULAMA BESAR ,
   MAHYUDIN IBROHIM,1987
- THE NINETY-NINE NAMES OF ALLAH,  AL-HAJJ SHIKH
   MUZAFFEREDDIN, 1980